BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Peluang bisnis property sangat berkembang pesat dari tahun
ke tahun, bisnis property ini banyak diminati
terutama oleh para developer yang bergerak dalam pembangunan perumahan dan
villa yang peluangnya masih terbuka lebar karena adanya peningkatan permintaan masyarakat
menengah keatas akan perumahan dan villa, maka banyak bermunculan para
developer baru. Prospek bisnis property
yang sangat bagus ini mengundang banyak minat para developer untuk berkompetisi
dalam bidang perumahan dan villa, yang menimbulkan banyak persaingan.
Dengan banyaknya
pesaing maka CV. Mayor Jaya Properti harus lebih fokus untuk membentuk kinerja
yang baik supaya dapat bersaing dengan developer yang lain. Disamping itu juga
CV. Mayor Jaya Properti harus menonjolkan keunggulan yang kompetitif, dengan menciptakan
desain villa yang variatif, lokasi yang strategis serta pelayanan yang
memuaskan sesuai dengan harapan konsumen.
Persaingan yang
ketat menuntut CV. Mayor Jaya Properti untuk melakukan survey terlebih dahulu terhadap
target calon pembeli, riset pasar, riset bentuk arsitektur dan interior jika tidak ingin ditinggalkan oleh konsumen.
Semua ini dilakukan guna terciptanya kepuasan pelanggan yang tercapai atas penggunaan
property ini. Sekaligus akan memberi kebanggaan
tersendiri bagi CV. Mayor Jaya Properti.
CV. Mayor Jaya
Properti bisa mengembangkan produknya sesuai dengan permintaan pelanggan dan diharapkan
bisa menjadi produk yang berkualitas sehingga akan meningkatkan volume
penjualan bagi perusahaan yang telah dikenal baik oleh konsumen.
Berdasarkan latar
belakang tersebut, maka penulis mengangkat judul, “STRATEGI PENJUALAN VILLA
PADA CV. MAYOR JAYA PROPERTI NUSA DUA-BALI.”
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
yaitu“ Bagaimana strategi penjualan villa pada CV. Mayor Jaya Properti Nusa
Dua-Bali?”
C.
Tujuan
Penulisan
1. Tujuan
On The Job Training
a. Bagi
Mahasiswa
1)
Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu
yang mereka dapatkan selama mengikuti perkuliahan.
2)
Mengikuti secara langsung permasalahan-permasalahan
yang terjadi dalam dunia kerja dan mampu mencarikan solusi pemecahannya.
3)
Agar mahasiswa nantinya lebih siap dalam
memasuki dunia kerja yang sebenarnya.
b. Bagi
Lembaga
1)
Sebagai acuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian
antara teori yang diberikan selama perkuliahan dengan kenyataan pada dunia kerja.
2)
Untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan
yang terjadi dalam dunia kerja.
3)
Untuk mengetahui kebutuhan dunia kerjase
hingga bisa digunakan sebagai acuan dalam mengadakan penyempurnaan program
studi.
c. Bagi
Perusahaan
1)
Memberikan sebuah kesempatan kepada mahasiswa
untuk melaksanakan praktik kerja.
2)
Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di perusahaan.
3)
Membentuk mental kerja dan sikap
professional dalam segala keadaan sehingga terciptanya etos kerja yang baik.
2. Tujuan
Penulisan Laporan
a. Bagi
Mahasiswa
1)
Sebagai salah satu syarat kelulusan dalam
menyelesaikan Program Pendidikan Profesi Satu Tahun Jurusan Komputer Aplikasi Bisni
Administrasi Perkantoran dan Ekspor Impor di Wearnes Education Center Bali.
2)
Untuk menambah pengetahuan mengenai permasalahan
yang ditulis.
3)
Untuk meningkatkan pendalaman materi
yang didapat saat mengikuti perkuliahan serta setelah menyelesaikan program On the Job Training.
b. Bagi
Lembaga
1)
Bagi lembaga penulisan laporan ini bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa didalam setiap hal yang mereka
temui dalam praktik kerja industry khususnya pada bidang yang mereka pelajari.
2)
Untuk mengetahui informasi mengena iperusahaan
tempat mahasiswa mengadakan On the Job
Training untuk dijadikan sebagai referensi dalam menjalin kerjasama kedepannya.
3)
Untuk mengetahu istrategi penjualan
villa pada CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali.
c. Bagi
Perusahaan
1)
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan mahasiswa
selama menjalankan On the Job Training.
2)
Untuk mengetahui analisa mahasiswa terhadap
permasalahan yang terjadi di perusahaan serta memperoleh solusi atau masukan dalam
penyelesaiannya.
3)
Membuat suatu laporan karya tulis yang
dapat bermanfaat dan menjadi masukan bagi peningkatan manajemen perusahaan.
D.
Kegunaan
Penulisan
1. Kegunaan
On The Job Training
a. BagiMahasiswa
1)
Melalui program On the Job Training mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang
mereka dapatkan selama mengikuti perkuliahan.
2)
Merupakan pengalaman bagi mahasiswa sehingga
bisa dijadikan sebagai pengalaman pada saat
melamarpekerjaan.
3)
Sebagai pengalaman agar mahasiswa nantinya
lebih siap dalam memasuki dunia kerja yang sebenarnya.
b. Bagi
Lembaga
1)
Sebagai salah satu program dalam perkuliahan
untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja.
2)
Sebagai sarana untuk mempromosikan lembaga
kepada masyarakat luas serta kepada industri.
3)
Sebagai media didalam menjalin kerjasama
antara lembaga dan perusahaan.
c. Bagi
Perusahaan
1)
Dapat meringankant ugas-tugas pekerja pada
perusahaan dimana mahasiswa mengadakan On
the Job Training.
2)
Dapat meminimalka jumlah karyawan sehingga
dapat menekan biaya operasional perusahaan khususnya dalam hal biaya gaji karena
sudah dibantu dengan adanya mahasiswa yang melaksanakan On the Job Training.
3)
Dapat dijadikan sebagai proses seleksi bagi
perusahaan di dalam perekrutan karyawan baru.
2. Kegunaan
Penulisan Laporan
a. Bagi
Mahasiswa
1)
Sebagai materi dalam menempuh ujian akhir
pendidikan.
2)
Agar mahasiswa mampu menyampaikan informasi
yang mereka dapatkan selama menjalankan On
the Job Training dalam bentuk laporan tertulis.
3)
Sebagai media bagi mahasiswa untuk menuangkan
opini mereka akan hal-hal yang mereka temukan selama menempuh perkuliahan serta
On the Job Training.
b. Bagi
Lembaga
1)
Untuk mengetahui pemahaman mahasiswa akan
materi yang telah mereka dapatkan selama perkuliahan serta On the Job Training.
2)
Untuk mengetahui informasi mengenai perusahaan
tempat mahasiswa mengadakan On the Job Training untuk
dijadikan sebagai referensi dalam menjalin kerjasama kedepannya.
3)
Sebagai koleksi perpustakaan yang dapat berguna
sebagai bahan bacaan serta acuan bagi mahasiswa angkatan berikutnya didalam penulisan
laporan On the Job Training.
c. Bagi
Perusahaan
1)
Dengan adanya laporan ini diharapkan mampu
memberikan informasi serta masukan bagi perusahaan didalam proses pengambilan keputusan
sehubungan dengan strategi penjualan villa.
2)
Sebagai dokumentasi perusahaan yang
menunjukkan bahwa perusahaan telah turut berpartisipasi dalam program
pemerintah dibidang pendidikan yang ditunjukkan dengan memberikan sebuah kesempatan
bagi mahasiswa untuk melaksanakan On the Job Training.
E.
Ruang
Lingkup Penulisan
Mengingat luasnya
permasalahan yang berkaitan dengan penjualan villa pada CV. Mayor Jaya
Properti, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan hanya pada strategi
penjualan villa pada CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali.
F.
Jenis
dan Sumber Data
1. Jenis
Data
Adapun jenis
data yang dipakai dalam laporan ini adalah data kualitatif yaitu data yang
tidak dapat dihitung berupa serangkaian informasi seperti sejarah perusahaan,
struktur organisasi perusahaan, deskripsi jabatan dan penjelasan lainnya yang
didapat dari perusahaan sehubungan dengan strategi penjualan villa pada CV. Mayor
Jaya Properti Nusa Dua-Bali.
2. Sumber
Data
Adapun sumber
data yang dipergunakan dalam laporan ini adalah :
a. Data
Primer
Data primer
adalah data yang diperoleh langsung dari penulis seperti hasil wawancara dengan
karyawan pada CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali.
b. Data
Sekunder
Data sekunder adalah
data yang diperoleh dari pihak lain yang bukan pengelola, didapat dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh pihak lain dalam bentuk buku-buku penunjang.
G.
Teknik
Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam pembuatan laporan On
the Job Training ini menggunakan metode
1. Wawancara
Wawancara adalah
suatu cara memperoleh informasi atau data dengan melakukan Tanya jawab dengan beberapa
orang yang dianggap tahu dan mampu dalam memberikan informasi mengenai strategi
penjualan villa pada Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali, khususnya pada staff
yang bekerja pada bidang tersebut.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah
teknik pengumpulan data dengan cara membaca
dan mempelajari data-data yang ada pada dokumen perusahaan khusunya yang
berhubungan dengan penjualan villa sehingga penulis bisa memperoleh data yang
diinginkan.
3. Observasi
Observasi adalah
teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas-aktivitas
harian perusahaan dimana dalam hal ini penulis terlibat langsung dalam penjualan
villa sehingga penulis mencatat hal-hal penting
yang menjadi materi dalam penulisan laporan On
the Job Training.
4. Studi
Pustaka
Studi Pustaka adalah
teknik pengumpulan data yang bersifat teoritis yang diperoleh dengan melakukan kajian
keperpustakaan terhadap buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam laporan ini.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Strategi
1.
Pengertian Strategi
Menurut
Johnson and Scholes,
bahwa pengertian strategi adalah arah dan ruang lingkup sebuah organisasi dalam
jangka panjang yang mencapai keuntungan bagi organisasi melalui konfigurasi
sumber daya dalam lingkungan yang menantang, untuk memenuhi kebutuhan pasar dan
memenuhi harapan pemangku kepentingan.
Menurut
Siagian (2004) menyatakan bahwa pengertian strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan
mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh
jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.
Menurut Glueck dan Jauch (1993:9), “Strategi adalah
rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan
strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk
memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan
yang tepat oleh organisasi.”
Berdasarkan pengertian strategi diatas disimpulkan
bahwa strategi adalah rencana atau seraikaian keputusan dan tindakan mendasar
yang dibuat oleh managemen organisasi melalui pelaksanaan yang tepat.
2. Perumusan
Strategi
Menurut
Hariadi (2005:76), “Perumusan strategi merupakan proses penyusunan
langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi
organisasi, menetapkan tujuan strategi dan keuangan perusahaan, serta merancang
strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer
pilihan terbaik.”
Menurut
Hariadi (2005:80), beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan
strategi, yaitu:
a.
Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh
perusahaan di masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi
yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
b.
Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk
mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi
oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.
c.
Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success
factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
d.
Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai
alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan
kondisi eksternal yang dihadapi.
e.
Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan
jangka pendek dan jangka panjang.
3.
Jenis-jenis Strategi
Menurut David (2004:231), Strategi dibagi menjadi beberapa
jenis, yaitu sebagai berikut :
a. Strategi Integrasi
Integrasi
ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut
sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan
dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan atau pesaing.
b. Strategi Intensif
Penetrasi
pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena
semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan
dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.
c. Strategi Diversifikasi
Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi
konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih
terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa
baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi
horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut
diversifikasi konglomerat.
d. Strategi Defensif
Defensif
adalah menjual suatu divisi atau bagian
dari organisasi. Defensif sering digunakan untuk meningkatkan modal yang
selanjutnya akan digunakan untuk investasi strategis lebih lanjut. Defensif
dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk
melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan
modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam
perusahaan.
e. Strategi Likuidasi
Likuidasi adalah
menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset
tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan
strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun, barang kali lebih baik
berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar.
4.
Manfaat Strategi
Menurut Nawawi (2005:65), manfaat yang diperoleh dengan
menggunakan strategi adalah :
a. Organisasi menjadi dinamis.
b. Fungsi control berjalan dengan efektif dan efisien.
c. Meniadakan perbedaan dan pertentangan dalam pendapat dalam
mewujudkan keunggulan.
d. Memudahkan dalam menyepakati perubahan atau pengembangan
strategi yang akan dilakukan.
e. Mendorong perilaku proaktif bagi semua pihak untuk ikut serta
dalam mewujudkan keunggulan.
f. Meningkatkan perasaan ikut memiliki, berpartisi aktif dan
bertanggung jawab bagi semua komponen organisasi.
B.
Penjualan
1.
Pengertian Penjualan
Menurut
Basu Swastha dalam bukunya “Azas-azas Marketing” (2005:48), adalah “Penjualan
adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual, untuk
mengajak orang lain bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan.”
Sedangkan pengertian penjulan menurut Moekijat
dalam bukunya “Kamus Manajemen” cetakan kelima (2000:48),
adalah “Melakukan penjualan adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk
mencari pembeli, mempengaruhi, dan memberi petunjuk agar pembelian dapat
menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan serta mengadakan
perjanjian mengenai harga yang menguntungkan kedua belah pihak.”
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
penjualan adalah suatu kegiatan dan cara untuk mempengaruhi pribadi agar
terjadi pembelian (penyerahan) barang atau jasa yang ditawarkan, berdasarkan
harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dalam kegiatan
tersebut.
2. Tujuan
Penjualan
Pada
umumnya perusahaan memiliki tiga tujuan umum dalam penjualan seperti yang
dirumuskan oleh Basu swastha (2004:27), adalah sebagai berikut:
a.
Berusaha
mencapai volume penjualan.
b.
Berusaha
mendapatkan laba tertentu.
c.
Menunjang
pertumbuhan perusahaan.
Usaha
untuk mencapai ketiga tujuan tersebut, tidak sepenuhnya hanya dilakukan oleh
pelaksana penjualan atau para ahli penjualan. Dalam hal ini perlu adanya
kerjasama yang baik didalam perusahaan.
3.
Bentuk-bentuk Penjualan
Selain
dari jenis - jenisnya juga terdapat bentuk - bentuk dari pada penjualan antara
lain :
a. Penjualan
secara tunai
Penjualan yang
bersifat “ cash and carry “ dimana penjual setelah terdapat kesepakatan dan
barang bisa langsung dimiliki oleh pembeli.
b. Penjualan
secara Kredit
Penjualan non
cash, dengan tenggang waktu tertentu, rata – rata satu bulan.
c. Penjualan
secara Tender
Penjualan yang
dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memenuhi permintaan pihak pembeli
yang membuka tender.
d. Penjualan
Ekspor
Penjualan yang
dilaksanakan dengan pihak pembeli, luar negri yang mengimpor barang yang
biasanya menggunakan fasilitas letter of credit.
e. Penjualan
secara Konsinyasi
Penjualan barang
seacara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual apabila barang tersebut
tidak terjual maka akan dikembalikan kepada penjual.
f. Penjualan
secara Grosir
Penjualan yang
tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang antara yang menjadi
perantara pabrik atau importer dengan secara eceran.
4. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Penjualan
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan antara lain:
a.
Kondisi
dan Kemampuan Pasar
Disini penjual harus dapat
meyakinkan pembeli agar berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan
untuk maksud tersebut, penjual harus dapat memahami beberapa masalah yang cukup
penting :
1)
Jenis
dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan.
2)
Harga
produk.
3)
Syarat
penjualan, seperti ; pembayaran, pengantaran, garansi dan sebagainya.
b.
Kondisi
Pasar
Hal yang harus diperhatikan pada kondisi pasar antara lain :
1) Jenis pasarnya, apakah pasar
konsumen, pasar industri, pasar pemerintahan atau pasar Internasional.
2) Kelompok pembeli dan segmen pasarnya.
3) Daya beli.
4) Frekuensi pembeliannya.
5) Keinginan dan kebutuhan.
c.
Modal
Apakah modal kerja perusahaan mampu
untuk mencapai target penjualan yang dianggarkan seperti untuk :
1) Kemampuan untuk membiayai penelitian
pasar yang dilakukan.
2) Kemampuan membiayai usaha–usaha
untuk mencapai target penjualan .
3) Kemampuan membeli bahan mentah untuk
dapat memenuhi target penjualan.
d.
Kondisi
Organisasi Perusahaan
Pada perusahaan besar, biasanya
masalah penjualan ditangani oleh bagian penjualan. Lain halnya dengan
perusahaan kecil, dimana masalah penjualan ditangani oleh orang yang juga
melakukan fungsi – fungsi lain.
5. Jenis-jenis Penjualan
Menurut
Murti Sumarni dalam bukunya bauran pemasaran dan loyalitas pelanggan
(2003:321), Penjualan dapat di bedakan menjadi :
a.
Penjualan
Langsung
Penjualan langsung yaitu suatu
proses membantu dan membujuk satu atau lebih calon konsumen untuk membeli
barang atau jasa atau bertindak sesuai ide tertentu dengan menggunakan
komunikasi tatap muka.
b.
Penjualan
Tidak Langsung
Penjualan tidak langsung yaitu
bentuk presentase dan promosi gafasan barang dan jasa dengan menggunakan media
tertentu seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, papan iklan, brosur dan
lain-lain.
6. Konsep Penjualan
Konsep
penjualan adalah orientasi manajemen yang menganggap konsumen akan
melakukan atau tidak melakukan pembelian produk-produk perusahaan
didasarkan atas pertimbangan usaha-usaha nyata yang dilakukan untuk mendorong
minat akan produk tersebut. Secara implisit pandangan konsep
penjualan adalah:
a.
Konsumen mempunyai kecenderungan normal untuk
tidak membeli produk yang tidak penting.
b.
Konsumen dapat didorong untuk membeli lebih
banyak melalui berbagai peralatan atau usaha-usaha yang mendorong pembelian.
c.
Tugas organisasi adalah untuk mengorganisasi
bagian yang sangat berorientasi pada penjualan sebagai kunci untuk menarik dan
mempertahankan langganan.
Usaha penjualan dilakukan
oleh perusahaan industri dan perdagangan. Konsep ini memiliki motto yaitu
produknya dijual,bukan dibeli.
C. Strategi Penjualan
1. Pengertian Strategi
Penjualan
Strategi penjualan merupakan cara-cara didalam proses
penjualan yang dapat memberikan efek peningkatan pada nilai penjualan. Strategi
penjualan dibutuhkan agar pelanggan merasa senang dengan gaya berjualan yang
dilakukan perusahaan. Strategi penjualan yang unik dan kreatif akan menjadikan
para konsumen lebih tertarik dibandingkan dengan cara-cara monoton yang sudah
biasa dilakukan orang.
2. Hal Yang Perlu
Diperhatikan Dalam Strategi Penjualan
a.
Kualitas produk
Kualitas produk
yakni totalitas produk (barang atau jasa) yang dapat memenuhi atau sesuai
dengan kebutuhan konsumen.
b.
Price (Harga)
Penetapan harga
bukan semata-mata menyangkut tinggi atau rendah, melainkan harga yang tepat
untuk sebuah produk, dan hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya
harga pokok, kualitas barang, daya beli keadaan persaingan, dan konsumen yang
dituju.
c.
Pelayanan yang baik pada proses penjualan
Pelayanan
yang baik yaitu segala bentuk penyelenggaraan pelayanan secara maksimal yang
diberikan perusahaan dengan segala keunggulan dalam rangka memenuhi kebutuhan
pelanggan demi memenuhi harapan pelanggan.
d.
Melakukan Promosi
Yang dimaksud
dengan promosi disini adalah kegiatan-kegiatan advertising, personal selling,
promosi penjualan dan publikasi produk kepada masyarakat yang kesemuanya
dipergunakan untuk meningkatkan penjualan.
D. Villa
1. Pengertian Villa
Menurut Suarthana (1999:24), “Villa adalah salah satu bentuk
akomodasi yang menyediakan dan memberikan pelayanan, penginapan serta makan dan
minum.”
Menurut Sambodo dan Bagyono (2005:3), “Villa adalah jenis
hunian yang dikelola secara komersial, disediakan bagi seseorang atau
sekelompok orang, menyediakan pelayanan penginapan, makanan dan minuman serta
layanan lain sesuai perkembangan dan teknologi.”
Dari pengertian villa diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
villa adalah sebuah bentuk hunian yang dikelola secara komersial untuk
seseorang atau sekelompok orang yang memberikan pelayanan, penginapan, serta
makan dan minum.
2. Jenis-jenis Villa
Menurut Gunawan (2007) villa dapat
terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis-Jenis Villa yaitu:
a.
Villa Resort
Merupakan
villa yang dibangun di daerah atau tempat-tempat wisata. Tujuannya adalah
sebagai fasilitas akomodasi dari suatu aktivitas wisata.
b.
Mountain Villa
Villa
ini terletak di daerah pegunungan. Pemandangan pegunungan yang indah merupakan
kekuatan lokasi yang dimanfaatkan sebagi ciri rancangan villa ini. Fasilitas
yang terdapat di dalam bangunan berkaitan dengan lingkungan alam dan rekreasi
yang bersifat kultural dan natural.
c.
Beach Villa
Villa
ini terletak di daerah pantai, mengutamakan potensi alam pantai dan laut sebagai
daya tariknya. Pemandangan yang lepas kearah laut, keindahan pantai, dan
fasilitas olahraga air yang dimanfaatkan sebagai pertimbangan utama perancangan
bangunan.
E. CV. (Commanditaire Vennootschap
atau Persekutuan Komanditer)
1. Pengertian
CV. (Persekutuan Komanditer)
Menurut Buchari Alma
(2006:62) yang dimaksud dengan persekutuan komanditer adalah bentuk persekutuan
yang didirikan oleh seseorang atau lebih sekutu yang merupakan pemberi modal
dan bertanggung jawab terbatas sebesar modal penyertaannya.
Menurut Jamah Wiwoho persekutuan
komanditer adalah suatu persekutuan dimana satu atau beberapa orang sekutu mempercayakan
uang atau barang kepada satu atau beberaapa orang yang menjalankan perusahaan
yang bertindak sebagai pimpinan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis
menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan persekutuan komanditer atau CV adalah
suatu bentuk kerja sama yang terdiri dari satu atau beberapa orang (sekutu)
yang mempercayakan uang atau barang kepada seseorang atau beberapa orang yang
menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.
2.
Ciri-ciri dan Sifat CV
a. Sulit untuk menarik modal yang telah disetor.
b. Modal yang dikeluarkan besar karena didirikan banyak pihak.
c. Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas
dan ada juga yang pasif tinggal menunggu kepastian.
d. CV relatif mudah untuk didirikan.
e. Kelangsungan hidup perusahaan CV tidak menentu.
3.
Jenis-jenis CV.
(Persekutuan Komanditer)
a.
Persekutuan Komanditer
murni
Bentuk
ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama. Dalam persekutuan ini hanya
terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan yang lainnya adalah sekutu
komanditer.
b.
Persekutuan
Komanditer Campuran
Bentuk
ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan tambahan modal.
Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain atau sekutu
tambahan menjadi sekutu komanditer.
c.
Persekutuan
Komanditer Bersaham
Persekutuan
komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan dan
sekutu komplementer maupun sekutu komanditer mengambil satu saham atau lebih.
Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah untuk menghindari terjadinya modal beku
karena dalam persekutuan komanditer tidak mudah untuk menarik kembali modal
yang telah disetorkan.
4. Istilah CV
Persekutuan komanditer atau CV mengenal dua istilah, yaitu :
a. Sekutu aktif
Sekutu
aktif adalah anggota yang memimpin atau menjalankan perusahaan dan bertanggung
jawab penuh atas utang-utang perusahaan.
b. Sekutu Pasif
Sekutu
pasif atau sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan modalnya
kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional perusahaan.
Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal yang
ditanam.
5.
Kelebihan dan Kelemahan CV. (Persekutuan Komanditer)
a.
Kelebihan Persekutuan
Komanditer
1) Mudah proses pendiriannya.
2) Kebutuhan akan modal dapat lebih dipenuhi.
3) Persekutuan komanditer cenderung lebih mudah memperoleh kredit.
4) Dari segi kepemimpinan, persekutuan komanditer relatif lebih baik.
5) Sebagai tempat untuk menanamkan modal, persekutuan komanditer
cenderung lebih baik, karena bagi sekutu diam akan lebih mudah untuk
menginvestasikan maupun mencairkan kembali modalnya.
b.
Kelemahan atau
keburukan bentuk CV, antara lain sebagai berikut.
1)
Hanya sekutu aktif yang mempunyai tanggung
jawab tidak terbatas.
2)
Sekutu pasif tidak boleh turut campur dalam
kepemimpinan perusahaan.
3)
Kelangsungan usaha tidak tentu.
4)
Kekuasaan dan pengawasannya lebih
kompleks .
5)
Sulit untuk menarik kembali modal yang sudah
ditanamkan.
BAB
III
PENYAJIAN
DATA DAN PEMBAHASAN
A.
Penyajian
Data
1. Sejarah
Perusahaan
CV.
Mayor Jaya Properti didirikan pada tahun 2011 dengan kantor pusat di Kutuh Nusa
Dua-Bali dengan hanya memiliki 10 orang karyawan. 3 orang karyawan bagian
kantor dan 7 orang karyawan bagian lapangan pada saat itu. Seiring dengan
berjalanan waktu CV. Mayor Jaya Properti kini tumbuh menjadi sebuah perusahaan
jasa yang cukup diperhitungkan.
CV.
Mayor Jaya Properti didirikan oleh Maroyari Putrawan dengan ijin usaha No 668/22-07/PK/2013 yang bertujuan
membantu masyarakat yang saat itu sedang membutuhkan jasa dibidang property. Dengan melihat adanya peluang
yang sangat besar dalam permintaan property dan didukung oleh
pengalaman itulah yang membuat owner berinisiatif mendirikan perusahaan jasa untuk
pertamakalinya dengan jumlah karyawan yang masih terbatas dan kemampuan yang
masih dalam tahap
belajar. Seiring dengan berjalanya waktu, permintaan akan pemenuhan tempat
tinggal atau property lainnya yang semakin tinggi, owner berfikir untuk lebih mengembangkan
usahanya.
Sebagai
perusahaan property agen, developer dan
kontraktor yang berkembang saat ini CV. Mayor Jaya Properti melayani customer dengan setulus hati serta
memberikan pelayanan yang lebih baik. CV. Mayor Jaya Properti mempunyai daftar stock rumah, villa dan tanah yang
strategis, sehingga dapat membantu masyarakat maupun kalangan profesional
mendapatkan property yang di
inginkan.
2. Struktur Organisasi
dan Pembagian Tugas
a. Struktur Organisasi
Untuk
mendukung kelancaran dalam kegiatan penjualan CV. Mayor Jaya Properti Nusa
Dua-Bali dapat terwujud maka perlu adanya struktur organisasi yang
menggambarkan tanggungjawab masing- masing bagian serta hubungan antara satu
bagian serta hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya. Untuk lebih
jelasnya, struktur organisasi CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali dapat
dilihat pada bagan III.I
Bagan III.I
Struktur
Organisasi pada CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali
|
|||
b.
Pembagian Tugas
Dari bagan III.I tentang struktur organisasi CV. Mayor Jaya Properti
Nusa Dua-Bali, dapat diuraikan sebagai berikut :
1)
Owner dan
Direktur
Owner
adalah pemilik perusahaan yang bertanggungjawab atas perusahaan secara
keseluruhan. Adapun tugas-tugasnya adalah sebagai berikut :
a)
Menetapkan
kebijakan operasional perusahaan.
b)
Pengkoordinasian
dan pengendalian perusahaan.
c)
Menyelenggarakan
rapat kerja dan memimpinnya.
d)
Memilih,
menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan.
e)
Menyetujui
anggaran tahunan perusahaan dan Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas
kinerja perusahaan.
2)
Staff Marketing
Staff Marketing
bertanggungjawab kepada Direktur. Adapun tugas-tugasnya adalah :
a)
Membuat laporan
penjualan yang diserahkan kepada Direktur atau pemilik perusahaan.
b)
Menerima dan melayani
konsultasi dari pelanggan.
c)
Membantu client bagaimana mengkomunikasikan
produknya agar coustomer tertarik dan
membeli villa.
3)
Accounting Staff
Accounting Staff bertanggunjawab kepada Direktur. Adapun tugas-tugasnya adalah :
a)
Melaksanakan
supervise accounting perusahaan.
b)
Bertanggung
jawab atas kelancaran kerja dalam hal ini pengaturan, pengawasan serta
pengontrolan kerja yang dilakukan oleh personel
dibagian accounting.
c)
Membuat dan
menganalisis semua laporan keuangan peusahaan.
d)
Membuat laporan
bulanan kepada direktur tentang jalannya keuangan perusahaan.
4)
Supervisor
Supervisor bertanggungjawab kepada Direktur. Adapun tugas-tugasnya
sebagai berikut :
a)
Memastikan semua
pekerjaan dilaksanakan dengan baik.
b)
Menyampaikan
kebijakan yang disampaikan oleh jabatan diatasnya kepada seluruh bawahan dan
grupnya.
c)
Melaksanakan
tugas, proyek dan pekerjaan secara langsung.
d)
Menegakkan
aturan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
5)
Bagian
Perencanaan dan pengendalian
Bagian perencanaan dan pengendalian didalam managemen proyek
bertanggungjawab kepada supervisor.
Adapun tugas-tugasnya adalah sebagai berikut :
a)
Merencanakan, mengatur,
membina, mengkoordinasikan, dan megendalikan pelaksanaan tugas perencanaan
program kerja.
b)
Mendistribusikan
dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidangnya
masing-masing.
c)
Memberikan
petunjuk dan bimbingan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas serta
melakukan pengawasan yang melekat pada bawahan.
d)
Menilai prestasi
kerja bawahan sebagai bahan laporan kepada atasan untuk pertimbangan dalam
upaya peningkatan karir karyawan.
6)
Bagian
Operasional Arsitektur
Bagian Operasional Arsitektur bertanggung jawab kepada Direktur. Adapun
tugas-tuganya sebagai berikut :
a)
Mengawasi
pelaksanaan dilapangan atau proyek sesuai dengan yang diinginkan.
b)
Memiliki hak mengontrol pekerjaan yang
dilakukan oleh kontraktor.
c)
Bila terjadi
penyimpangan dilapangan arsitek berhak menghentikan, memerintahkan perbaikan
atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang disepakati.
d)
Melakukan study
kelayakan bangunan, mendesain bangunan, dan struktur bangunan.
3. Bidang
Usaha Perusahaan dan Aktifitas di Bidang Usaha
Adapun
bidang usaha yang dijalankan oleh CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali adalah
jasa jual beli villa dan pengembangan villa dengan consultan dengan aktifitas mengelola
villa dan membangun villa dengan didukung dengan fasilitas yang memadai seperti
perangkat teknologi komputerisasi pemasaran melalui website dan melakukan kerjasama dengan
pihak lain dalam pembangunan villa.
4. Laporan
On the Job Training
Penulis
melakukan kegiatan On the Job Training ini mulai dari tanggal 1 mei 2015 sampai
dengan 31 juni 2015 di CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali. Adapun
kegiatan-kegiatan yang penulis laksanakan selama On the Jon Training adalah sebagai berikut :
a.
Bulan Mei
1)
Minggu Ke I
a)
Mengenal system
kerja perusahaan.
b)
Mempelajari
konsep pembukuan.
c)
Mempelajari cara
mengiklankan ke beberapa situs.
2)
Minggu Ke II
a)
Membuat
pembukuan laporan keuangan bulan januari 2014
b) Membuat spesifikasi villa yang akan di iklankan.
c) Mencatat bukti transaksi kedalam jurnal umum.
3) Minggu
Ke III
a) Mengiklankan villa, tanah dan rumah.
b) Menerima sebagian modal proyek dari pemilik.
c) Mencatat bukti transaksi pembelian bahan bangunan.
4) Minggu
Ke IV
a)
Memback up email masuk.
b)
Mengiklankan
villa, tanah dan rumah.
c)
Membuat
pembukuan laporan keuangan bulan mei 2015.
b.
Bulan juni
1)
Minggu Ke I
a)
Mengirimkan
laporan keuangan bulan mei ke pemilik melalui email.
b)
Mengiklankan
villa, tanah dan rumah.
c)
Menerima
sebagian modal proyek dari pemilik.
2)
Minggu Ke II
a)
Mencatat bukti
transaksi pembelian bahan bangunan.
b)
Menerima
sebagian modal dari pembeli villa.
c)
Memback up email
masuk.
3)
Minggu Ke III
a)
Mengiklankan
villa, tanah dan rumah.
b)
Mencatat bukti
transaksi pembelian bahan bangunan.
c)
Mendapat arahan
dan bimbingan dari pemilik perusahaan.
4)
Minggu Ke IV
a.
Mengiklankan
villa, rumah dan tanah.
b.
Membuat
pembukuan laporan keuangan bulan juni 2015.
c.
Perpisahan
dengan karyawan kantor.
B.
Pembahasan
Kegiatan
penjualan merupakan cara untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian
(penyerahan) barang atau jasa yang ditawarkan berdasarkan harga yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak dalam kegiatan tersebut. Pada CV. Mayor Jaya
Properti Nusa Dua-Bali penjualan seperti villa dilakukan dengan berbagai cara
sesuai dengan strategi penjualan yang disusun. Dalam laporan ini penulis
membatasi pembahasan hanya pada strategi penjualan villa saja. Adapun strategi
penjualan villa yang diterapkan di CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali mengacu
pada kualitas produk, pelayanan yang baik pada saat proses penjualan, dan
promosi, yaitu sebagai berikut :
1. Kualitas
Produk
Kualitas
produk mempunyai arti sangat
penting bagi perusahaan. Sebab, di samping sebagai dasar menentukan kebijakan
penjualan juga merupakan gambaran perusahaan di mata konsumen. Jika kualitas produk yang ditawarkan dapat
memuaskan keinginan konsumen merupakan gambaran keberhasilan dari suatu
perusahaan, demikian pula sebaliknya.
CV.
Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali memberikan kualitas produk jasa di sini tidak
hanya terbatas konsep villa
dari kami, tetapi juga konsep yang
diinginkan oleh konsumen. Dalam pembangunan villa ini CV. Mayor Jaya Properti
Nusa-Dua Bali berkreativitas dalam menciptakan keunikan villa yang lebih
menarik, nyaman, sejuk serta mewah dan elite dan berusaha mewujudkan harapan
customer sehingga lebih diminati. Keunggulan dari villa di CV. Mayor Jaya
Properti Nusa Dua-Bali adalah :
a.
Desain
Arsitektur Villa Yang Mewah Dengan Sedikit Tatanan Budaya Bali
Konsep desain arsitektur bangunan villa didasarkan kepada konsep mewah
dan elegan dengan sedikit adanya tatanan budaya bali dan akan menciptakan
suasana keindahan yang sesuai dengan karakteristik budaya bali. Dengan konsep
ini maka nilai arsitektur akan memiliki nuansa mewah namun tetap sesuai dengan
lingkungan tempat villa tersebut didirikan. Sehingga akan menghasilkan bangunan
villa yang menarik.
b.
Layout Bangunan
Villa Disesuaikan Dengan Kondisi Lokasi
Layout
yang didesain secara langsung di lokasi akan memberikan keunikan tawaran.
Dengan konsep seperti ini diharapkan akan menciptakan diferensiasi produk
sehingga tawaran yang dihasilkan akan memiliki keunggulan bersaing di pasar.
2.
Price (Harga)
Keputusan harga jual mempunyai implikasi yang cukup luas bagi perusahaan.
Harga yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kemungkinan menurunnya daya saing.
Sebaliknya harga rendah dapat menyebabkan kerugian, khususnya bila harga bahan
baku bangunan meningkat. Hal ini
terutama akan menjadi masalah bagi perusahaan yang baru berdiri.
Sebagai perusahaan yang terhitung baru 3 tahun berdiri, CV. Mayor Jaya
Poperty Nusa Dua-Bali menetapkan harga jual untuk produk-produk yang akan
dijual dengan memperhitungkan dan
menyeimbangkan biaya-biaya pengeluaran.
Dengan kebijakan harga yang seimbang tersebut diharapkan pembeli akan peka
terhadap harga, meningkatkan penjualan dan akan mendesak pesaing.
Harga jual villa sangat tergantung dengan kondisi, lokasi, spesifikasi, dan
lingkungan sekitar villa tersebut. Kondisi dan lokasi villa disini dalam arti
villa masih dalam keadaan baru dibangun atau sudah pernah dihuni, sedangkan
lokasi adalah letak villa yang berlokasi strategis, berada di tempat-tempat
wisata seperti pegunungan, pantai dan lain sebagainya.
3.
Pelayanan Yang
Baik Pada Proses Penjualan
Pelayanan adalah suatu tindakan dalam memenuhi harapan atau kebutuhan
orang lain. Dimana dalam proses penjualan, pelayanan yang baik sangat
dibutuhkan guna untuk mencapai kepuasan dan menarik minat customer terhadap produk yang ditawarkan. Kepuasan customer adalah respon customer terhadap pelayanan yang
diterima dari perusahaan apakah sesuai atau tidak dengan harapan dan kebutuhan
mereka. Jika kepuasan customer
terpenuhi, maka kemungkinan besar customer
akan tetap berbisnis dengan perusahaan ini.
4.
Melakukan
Promosi
Sebagai besar konsep promosi, dan penjualan yang dilakukan baik secara off line maupun on line. Kegiatan promosi tentu akan lebih berhasil juka apa telah
diprogram dikomunikasikan dengan baik. CV. Mayor Jaya Property Nusa Dua-Bali mengkomunikasikan
program kerja perusahaan kepada customer dilakukan dengan beberapa variable, yaitu :
a.
Periklanan,
dengan presentasi dan promosi pribadi maupun non pribadi tentang produk yang
dilakukan melalui website www. mjbaliproperty.com,
www.rumah123.com,
dan beberapa media periklanan yang lainnya.
b.
Personal selling, dengan cara presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon
pembeli yang ditujukan untuk menciptakan penjualan dan dilakukan oleh staff
marketing maupun karyawan yang lain.
c.
Publisitas,
dengan cara mendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu produk
menggunakan berita komersial di dalam media massa yang berupa website www.rumah123.com dengan biaya sebesar Rp.500.000 untuk masa 1 bulan
masa berlangganan.
d.
Promosi
penjualan, melalui kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas yang pendorong
pembelian serta memberikan pelayanan yang menguntungkan bagi konsumen dengan
cara memberikan penawaran harga yang bersaing serta penawaran yang menarik
lainnya dalam penjualan villa.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan
informasi serta penjabaran dalam laporan tentang strategi penjualan villa yang
diterapkan di CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua, dapat diambil beberapa simpulan
sebagai berikut :
1. CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua merupakan sebuah
perusahaan yang bergerak dibidang jasa, developer, kontraktor, dan agen property dengan kegiatan menjual dan
memasarkan villa.
2. Penjualan
merupakan suatu kegiatan dan cara untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi
pembelian dengan tujuan meningkatkan volume penjualan, mendapatkan laba, dan menunjang
pertumbuhan perusahaan dengan
memperhatikan kepuasan customer
tetap terpenuhi seperti kualitas produk, harga, pelayanan yang baik pada proses
penjualan serta promosi.
3. Kegiatan
penjualan villa pada CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua dilakukan secara langsung
dan tidak langsung.
4. Memberikan
penawaran harga serta memperhatikan kebutuhan para customer dengan cara memberikan
bonus fasilitas seperti kitchen set, landscape, dan sebagainya
dengan syarat-syarat yang berlaku pada saat melakukan transaksi.
B.
Saran
Adapun saran
yang bisa penulis berikan dalam laporan ini sebagai berikut :
1. Untuk
mencapai target yang diinginkan, penentuan dan pemilihan strategi penjualan
sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan
besar dan posisi perusahaan dalam pasar.
2. Strategi
penjualan yang dibuat sebaiknya mempertimbangkan situasi dan kondisi pasar
sehingga perusahaan dapat menentukan calon customer
dan harga property yang bersaing.
3. Kualitas
villa yang ditawarkan harus bisa sesuai dengan keinginan customer sehingga dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi customer dan perusahaan mengingat
kualitas villa yang menjadi andalan serta daya tarik bagi calon pembeli.
4. Kepada
seluruh staff dan karyawan CV. Mayor
Jaya Properti Nusa Dua agar lebih meningkatkan kerja sama supaya tercipta
suasana kerja yang nyaman dan kondusif demi kepentingan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar