Kamis, 13 April 2017

PENJUALAN VILLA



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Peluang bisnis property sangat berkembang pesat dari tahun ke tahun, bisnis property ini banyak diminati terutama oleh para developer yang bergerak dalam pembangunan perumahan dan villa yang peluangnya masih terbuka lebar karena adanya peningkatan permintaan masyarakat menengah keatas akan perumahan dan villa, maka banyak bermunculan para developer baru. Prospek bisnis property yang sangat bagus ini mengundang banyak minat para developer untuk berkompetisi dalam bidang perumahan dan villa, yang menimbulkan banyak persaingan.
Dengan banyaknya pesaing maka CV. Mayor Jaya Properti harus lebih fokus untuk membentuk kinerja yang baik supaya dapat bersaing dengan developer yang lain. Disamping itu juga CV. Mayor Jaya Properti harus menonjolkan keunggulan yang kompetitif, dengan menciptakan desain villa yang variatif, lokasi yang strategis serta pelayanan yang memuaskan sesuai dengan harapan konsumen.
Persaingan yang ketat menuntut CV. Mayor Jaya Properti untuk melakukan survey terlebih dahulu terhadap target calon pembeli, riset pasar, riset bentuk arsitektur dan interior  jika tidak ingin ditinggalkan oleh konsumen. Semua ini dilakukan guna terciptanya kepuasan pelanggan yang tercapai atas penggunaan property ini. Sekaligus akan memberi kebanggaan tersendiri bagi CV. Mayor Jaya Properti.
CV. Mayor Jaya Properti bisa mengembangkan produknya sesuai dengan permintaan pelanggan dan diharapkan bisa menjadi produk yang berkualitas sehingga akan meningkatkan volume penjualan bagi perusahaan yang telah dikenal baik oleh konsumen.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengangkat judul, “STRATEGI PENJUALAN VILLA PADA CV. MAYOR JAYA PROPERTI NUSA DUA-BALI.”

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu“ Bagaimana strategi penjualan villa pada CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali?”

C.      Tujuan Penulisan
1.    Tujuan On The Job Training
a.    Bagi Mahasiswa
1)        Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan selama mengikuti perkuliahan.
2)        Mengikuti secara langsung permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam dunia kerja dan mampu mencarikan solusi pemecahannya.
3)        Agar mahasiswa nantinya lebih siap dalam memasuki dunia kerja yang sebenarnya.
b.    Bagi Lembaga
1)        Sebagai acuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara teori yang diberikan selama perkuliahan dengan kenyataan pada dunia kerja.
2)        Untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan yang terjadi dalam dunia kerja.
3)        Untuk mengetahui kebutuhan dunia kerjase hingga bisa digunakan sebagai acuan dalam mengadakan penyempurnaan program studi.
c.    Bagi Perusahaan
1)        Memberikan sebuah kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan praktik kerja.
2)        Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di perusahaan.
3)        Membentuk mental kerja dan sikap professional dalam segala keadaan sehingga terciptanya etos kerja yang baik.
2.    Tujuan Penulisan Laporan
a.    Bagi Mahasiswa
1)        Sebagai salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan Program Pendidikan Profesi Satu Tahun Jurusan Komputer Aplikasi Bisni Administrasi Perkantoran dan Ekspor Impor di Wearnes Education Center Bali.
2)        Untuk menambah pengetahuan mengenai permasalahan yang ditulis.
3)        Untuk meningkatkan pendalaman materi yang didapat saat mengikuti perkuliahan serta setelah menyelesaikan program On the Job Training.
b.    Bagi Lembaga
1)        Bagi lembaga penulisan laporan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa didalam setiap hal yang mereka temui dalam praktik kerja industry khususnya pada bidang yang mereka pelajari.
2)        Untuk mengetahui informasi mengena iperusahaan tempat mahasiswa mengadakan On the Job Training untuk dijadikan sebagai referensi dalam menjalin kerjasama kedepannya.
3)        Untuk mengetahu istrategi penjualan villa pada CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali.
c.    Bagi Perusahaan
1)        Untuk mengetahui tingkat keberhasilan mahasiswa selama menjalankan On the Job Training.
2)        Untuk mengetahui analisa mahasiswa terhadap permasalahan yang terjadi di perusahaan serta memperoleh solusi atau masukan dalam penyelesaiannya.
3)        Membuat suatu laporan karya tulis yang dapat bermanfaat dan menjadi masukan bagi peningkatan manajemen perusahaan.
D.      Kegunaan Penulisan
1.    Kegunaan On The Job Training
a.    BagiMahasiswa
1)        Melalui program On the Job Training mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan selama mengikuti perkuliahan.
2)        Merupakan pengalaman bagi mahasiswa sehingga bisa dijadikan sebagai pengalaman pada saat  melamarpekerjaan.
3)        Sebagai pengalaman agar mahasiswa nantinya lebih siap dalam memasuki dunia kerja yang sebenarnya.
b.    Bagi Lembaga
1)        Sebagai salah satu program dalam perkuliahan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja.
2)        Sebagai sarana untuk mempromosikan lembaga kepada masyarakat  luas serta kepada industri.
3)        Sebagai media didalam menjalin kerjasama antara lembaga dan perusahaan.
c.    Bagi Perusahaan
1)        Dapat meringankant ugas-tugas pekerja pada perusahaan dimana mahasiswa mengadakan On the Job Training.
2)        Dapat meminimalka jumlah karyawan sehingga dapat menekan biaya operasional perusahaan khususnya dalam hal biaya gaji karena sudah dibantu dengan adanya mahasiswa yang melaksanakan On the Job Training.
3)        Dapat dijadikan sebagai proses seleksi bagi perusahaan di dalam perekrutan karyawan baru.
2.    Kegunaan Penulisan Laporan
a.    Bagi Mahasiswa
1)        Sebagai materi dalam menempuh ujian akhir pendidikan.
2)        Agar mahasiswa mampu menyampaikan informasi yang mereka dapatkan selama menjalankan On the Job Training dalam bentuk laporan tertulis.
3)        Sebagai media bagi mahasiswa untuk menuangkan opini mereka akan hal-hal yang mereka temukan selama menempuh perkuliahan serta On the Job Training.
b.    Bagi Lembaga
1)        Untuk mengetahui pemahaman mahasiswa akan materi yang telah mereka dapatkan selama perkuliahan serta On the Job Training.
2)        Untuk mengetahui informasi mengenai perusahaan tempat mahasiswa mengadakan On the Job Training untuk dijadikan sebagai referensi dalam menjalin kerjasama kedepannya.
3)        Sebagai koleksi perpustakaan yang dapat berguna sebagai bahan bacaan serta acuan bagi mahasiswa angkatan berikutnya didalam penulisan laporan On the Job Training.

c.    Bagi Perusahaan
1)        Dengan adanya laporan ini diharapkan mampu memberikan informasi serta masukan bagi perusahaan didalam proses pengambilan keputusan sehubungan dengan strategi penjualan villa.
2)        Sebagai dokumentasi perusahaan yang menunjukkan bahwa perusahaan telah turut berpartisipasi dalam program pemerintah dibidang pendidikan yang ditunjukkan dengan memberikan sebuah kesempatan bagi mahasiswa untuk melaksanakan  On the Job Training.

E.       Ruang Lingkup Penulisan
Mengingat luasnya permasalahan yang berkaitan dengan penjualan villa pada CV. Mayor Jaya Properti, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan hanya pada strategi penjualan villa pada CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali.

F.       Jenis dan Sumber Data
1.    Jenis Data
Adapun jenis data yang dipakai dalam laporan ini adalah data kualitatif yaitu data yang tidak dapat dihitung berupa serangkaian informasi seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, deskripsi jabatan dan penjelasan lainnya yang didapat dari perusahaan sehubungan dengan strategi penjualan villa pada CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali.
2.    Sumber Data
Adapun sumber data yang dipergunakan dalam laporan ini adalah :
a.    Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari penulis seperti hasil wawancara dengan karyawan pada CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali.
b.   Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain yang bukan pengelola, didapat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh pihak lain dalam bentuk buku-buku penunjang.

G.      Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan laporan On the Job Training ini menggunakan metode
1.    Wawancara
Wawancara adalah suatu cara memperoleh informasi atau data dengan melakukan Tanya jawab dengan beberapa orang yang dianggap tahu dan mampu dalam memberikan informasi mengenai strategi penjualan villa pada Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali, khususnya pada staff yang bekerja pada bidang tersebut.

2.    Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara  membaca dan mempelajari data-data yang ada pada dokumen perusahaan khusunya yang berhubungan dengan penjualan villa sehingga penulis bisa memperoleh data yang diinginkan.
3.    Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas-aktivitas harian perusahaan dimana dalam hal ini penulis terlibat langsung dalam penjualan villa sehingga penulis mencatat  hal-hal penting yang menjadi materi dalam penulisan laporan On the Job Training.
4.    Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah teknik pengumpulan data yang bersifat teoritis yang diperoleh dengan melakukan kajian keperpustakaan terhadap buku-buku yang berhubungan dengan  permasalahan yang dibahas dalam laporan ini.


BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Strategi
1.      Pengertian Strategi
Menurut Johnson and Scholes, bahwa pengertian strategi adalah arah dan ruang lingkup sebuah organisasi dalam jangka panjang yang mencapai keuntungan bagi organisasi melalui konfigurasi sumber daya dalam lingkungan yang menantang, untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pemangku kepentingan. 
Menurut Siagian (2004) menyatakan bahwa pengertian strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.
Menurut Glueck dan Jauch (1993:9), “Strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.”
Berdasarkan pengertian strategi diatas disimpulkan bahwa strategi adalah rencana atau seraikaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh managemen organisasi melalui pelaksanaan yang tepat.

2.      Perumusan Strategi
Menurut Hariadi (2005:76), “Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategi dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer pilihan terbaik.”
Menurut Hariadi (2005:80), beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu:
a.       Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
b.      Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.
c.       Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
d.      Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.
e.       Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.


3.      Jenis-jenis Strategi
Menurut David (2004:231), Strategi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
a.       Strategi Integrasi
Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan atau pesaing.
b.      Strategi Intensif
Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.
c.       Strategi Diversifikasi
Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat.
d.      Strategi Defensif
Defensif adalah  menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Defensif sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk investasi strategis lebih lanjut. Defensif dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan.
e.       Strategi Likuidasi
Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun, barang kali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar.
4.      Manfaat Strategi
Menurut Nawawi (2005:65), manfaat yang diperoleh dengan menggunakan strategi adalah :
a.       Organisasi menjadi dinamis.
b.      Fungsi control berjalan dengan efektif dan efisien.
c.       Meniadakan perbedaan dan pertentangan dalam pendapat dalam mewujudkan keunggulan.
d.      Memudahkan dalam menyepakati perubahan atau pengembangan strategi yang akan dilakukan.
e.       Mendorong perilaku proaktif bagi semua pihak untuk ikut serta dalam mewujudkan keunggulan.
f.       Meningkatkan perasaan ikut memiliki, berpartisi aktif dan bertanggung jawab bagi semua komponen organisasi.

B.     Penjualan
1.      Pengertian Penjualan
Menurut Basu Swastha dalam bukunya “Azas-azas Marketing” (2005:48), adalah “Penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual, untuk mengajak orang lain bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan.”
 Sedangkan pengertian penjulan menurut Moekijat dalam bukunya “Kamus Manajemen” cetakan kelima (2000:48), adalah “Melakukan penjualan adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi, dan memberi petunjuk agar pembelian dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan kedua belah pihak.”
 Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah suatu kegiatan dan cara untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian (penyerahan) barang atau jasa yang ditawarkan, berdasarkan harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dalam kegiatan tersebut. 


2.      Tujuan Penjualan
Pada umumnya perusahaan memiliki tiga tujuan umum dalam penjualan seperti yang dirumuskan oleh Basu swastha (2004:27), adalah sebagai berikut:
a.       Berusaha mencapai volume penjualan.
b.      Berusaha mendapatkan laba tertentu.
c.       Menunjang pertumbuhan perusahaan.
Usaha untuk mencapai ketiga tujuan tersebut, tidak sepenuhnya hanya dilakukan oleh pelaksana penjualan atau para ahli penjualan. Dalam hal ini perlu adanya kerjasama yang baik didalam perusahaan.
3.      Bentuk-bentuk Penjualan
Selain dari jenis - jenisnya juga terdapat bentuk - bentuk dari pada penjualan antara lain :
a.       Penjualan secara tunai
Penjualan yang bersifat “ cash and carry “ dimana penjual setelah terdapat kesepakatan dan barang bisa langsung dimiliki oleh pembeli.
b.      Penjualan secara Kredit 
Penjualan non cash, dengan tenggang waktu tertentu, rata – rata satu bulan.
c.       Penjualan secara Tender 
Penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memenuhi permintaan pihak pembeli yang membuka tender.
d.      Penjualan Ekspor
Penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli, luar negri yang mengimpor barang yang biasanya menggunakan fasilitas letter of credit.
e.       Penjualan secara Konsinyasi
Penjualan barang seacara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual apabila barang tersebut tidak terjual maka akan dikembalikan kepada penjual.
f.       Penjualan secara Grosir
Penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang antara yang menjadi perantara pabrik atau importer dengan secara eceran.
4.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan antara lain:
a.       Kondisi dan Kemampuan Pasar
Disini penjual harus dapat meyakinkan pembeli agar berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan untuk maksud tersebut, penjual harus dapat memahami beberapa masalah yang cukup penting :
1)      Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan. 
2)      Harga produk.
3)      Syarat penjualan, seperti ; pembayaran, pengantaran, garansi dan sebagainya.
b.      Kondisi Pasar
Hal yang harus diperhatikan pada kondisi pasar antara lain :
1)      Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar pemerintahan atau pasar Internasional.
2)      Kelompok pembeli dan segmen pasarnya.
3)      Daya beli.
4)      Frekuensi pembeliannya.
5)      Keinginan dan kebutuhan.
c.       Modal
Apakah modal kerja perusahaan mampu untuk mencapai target penjualan yang dianggarkan seperti untuk :
1)      Kemampuan untuk membiayai penelitian pasar yang dilakukan.
2)      Kemampuan membiayai usaha–usaha untuk mencapai target penjualan .
3)      Kemampuan membeli bahan mentah untuk dapat memenuhi target penjualan.
d.      Kondisi Organisasi Perusahaan 
Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ditangani oleh bagian penjualan. Lain halnya dengan perusahaan kecil, dimana masalah penjualan ditangani oleh orang yang juga melakukan fungsi – fungsi lain.


5.      Jenis-jenis Penjualan
Menurut Murti Sumarni dalam bukunya bauran pemasaran dan loyalitas pelanggan (2003:321), Penjualan dapat di bedakan menjadi :
a.       Penjualan Langsung
Penjualan langsung yaitu suatu proses membantu dan membujuk satu atau lebih calon konsumen untuk membeli barang atau jasa atau bertindak sesuai ide tertentu dengan menggunakan komunikasi tatap muka.
b.      Penjualan Tidak Langsung
Penjualan tidak langsung yaitu bentuk presentase dan promosi gafasan barang dan jasa dengan menggunakan media tertentu seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, papan iklan, brosur dan lain-lain.
6.      Konsep Penjualan
Konsep penjualan adalah  orientasi manajemen yang menganggap konsumen akan melakukan atau tidak melakukan pembelian produk-produk perusahaan didasarkan atas pertimbangan usaha-usaha nyata yang dilakukan untuk mendorong minat akan produk tersebut.  Secara implisit pandangan konsep penjualan adalah:
a.       Konsumen mempunyai kecenderungan normal untuk tidak membeli produk yang tidak penting.
b.      Konsumen dapat didorong untuk membeli lebih banyak melalui berbagai peralatan atau usaha-usaha yang mendorong pembelian.
c.       Tugas organisasi adalah untuk mengorganisasi bagian yang sangat berorientasi pada penjualan sebagai kunci untuk menarik dan mempertahankan langganan.
Usaha penjualan dilakukan oleh perusahaan industri dan perdagangan. Konsep ini memiliki motto yaitu produknya dijual,bukan dibeli.

C.    Strategi Penjualan
1.      Pengertian Strategi Penjualan
Strategi penjualan merupakan cara-cara didalam proses penjualan yang dapat memberikan efek peningkatan pada nilai penjualan. Strategi penjualan dibutuhkan agar pelanggan merasa senang dengan gaya berjualan yang dilakukan perusahaan. Strategi penjualan yang unik dan kreatif akan menjadikan para konsumen lebih tertarik dibandingkan dengan cara-cara monoton yang sudah biasa dilakukan orang.
2.      Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Strategi Penjualan
a.       Kualitas produk
Kualitas produk yakni totalitas produk (barang atau jasa) yang dapat memenuhi atau sesuai dengan kebutuhan konsumen.
b.      Price (Harga)
Penetapan harga bukan semata-mata menyangkut tinggi atau rendah, melainkan harga yang tepat untuk sebuah produk, dan hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya harga pokok, kualitas barang, daya beli keadaan persaingan, dan konsumen yang dituju.
c.       Pelayanan yang baik pada proses penjualan
Pelayanan yang baik yaitu segala bentuk penyelenggaraan pelayanan secara maksimal yang diberikan perusahaan dengan segala keunggulan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan demi memenuhi harapan pelanggan.
d.      Melakukan Promosi
Yang dimaksud dengan promosi disini adalah kegiatan-kegiatan advertising, personal selling, promosi penjualan dan publikasi produk kepada masyarakat yang kesemuanya dipergunakan untuk meningkatkan penjualan.

D.    Villa
1.      Pengertian Villa
Menurut Suarthana (1999:24), “Villa adalah salah satu bentuk akomodasi yang menyediakan dan memberikan pelayanan, penginapan serta makan dan minum.”
Menurut Sambodo dan Bagyono (2005:3), “Villa adalah jenis hunian yang dikelola secara komersial, disediakan bagi seseorang atau sekelompok orang, menyediakan pelayanan penginapan, makanan dan minuman serta layanan lain sesuai perkembangan dan teknologi.”
Dari pengertian villa diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa villa adalah sebuah bentuk hunian yang dikelola secara komersial untuk seseorang atau sekelompok orang yang memberikan pelayanan, penginapan, serta makan dan minum.
2.      Jenis-jenis Villa
Menurut Gunawan (2007) villa dapat terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis-Jenis Villa yaitu:
a.       Villa Resort
Merupakan villa yang dibangun di daerah atau tempat-tempat wisata. Tujuannya adalah sebagai fasilitas akomodasi dari suatu aktivitas wisata.
b.      Mountain Villa
Villa ini terletak di daerah pegunungan. Pemandangan pegunungan yang indah merupakan kekuatan lokasi yang dimanfaatkan sebagi ciri rancangan villa ini. Fasilitas yang terdapat di dalam bangunan berkaitan dengan lingkungan alam dan rekreasi yang bersifat kultural dan natural.
c.       Beach Villa
Villa ini terletak di daerah pantai, mengutamakan potensi alam pantai dan laut sebagai daya tariknya. Pemandangan yang lepas kearah laut, keindahan pantai, dan fasilitas olahraga air yang dimanfaatkan sebagai pertimbangan utama perancangan bangunan.

E.     CV. (Commanditaire Vennootschap atau Persekutuan Komanditer)
1.      Pengertian CV. (Persekutuan Komanditer)
Menurut Buchari Alma (2006:62) yang dimaksud dengan persekutuan komanditer adalah bentuk persekutuan yang didirikan oleh seseorang atau lebih sekutu yang merupakan pemberi modal dan bertanggung jawab terbatas sebesar modal penyertaannya.
Menurut Jamah Wiwoho persekutuan komanditer adalah suatu persekutuan dimana satu atau beberapa orang sekutu mempercayakan uang atau barang kepada satu atau beberaapa orang yang menjalankan perusahaan yang bertindak sebagai pimpinan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan persekutuan komanditer atau CV adalah suatu bentuk kerja sama yang terdiri dari satu atau beberapa orang (sekutu) yang mempercayakan uang atau barang kepada seseorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.
2.      Ciri-ciri dan Sifat CV
a.       Sulit untuk menarik modal yang telah disetor.
b.      Modal yang dikeluarkan besar karena didirikan banyak pihak.
c.       Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada juga yang pasif tinggal menunggu kepastian.
d.      CV relatif mudah untuk didirikan.
e.       Kelangsungan hidup perusahaan CV tidak menentu.

3.      Jenis-jenis CV. (Persekutuan Komanditer)
a.       Persekutuan Komanditer murni
Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama. Dalam persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan yang lainnya adalah sekutu komanditer.
b.      Persekutuan Komanditer Campuran
Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain atau sekutu tambahan menjadi sekutu komanditer.
c.       Persekutuan Komanditer Bersaham
Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer mengambil satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah untuk menghindari terjadinya modal beku karena dalam persekutuan komanditer tidak mudah untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.
4.      Istilah CV
Persekutuan komanditer atau CV mengenal dua istilah, yaitu :
a.       Sekutu aktif
Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin atau menjalankan perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas utang-utang perusahaan.
b.      Sekutu Pasif
Sekutu pasif atau sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal yang ditanam.
5.      Kelebihan dan Kelemahan CV. (Persekutuan Komanditer)
a.       Kelebihan Persekutuan Komanditer
1)      Mudah proses pendiriannya.
2)      Kebutuhan akan modal dapat lebih dipenuhi.
3)      Persekutuan komanditer cenderung lebih mudah memperoleh kredit.
4)      Dari segi kepemimpinan, persekutuan komanditer relatif lebih baik.
5)      Sebagai tempat untuk menanamkan modal, persekutuan komanditer cenderung lebih baik, karena bagi sekutu diam akan lebih mudah untuk menginvestasikan maupun mencairkan kembali modalnya.
b.      Kelemahan atau keburukan bentuk CV, antara lain sebagai berikut. 
1)      Hanya sekutu aktif yang mempunyai tanggung jawab tidak terbatas.
2)      Sekutu pasif tidak boleh turut campur dalam kepemimpinan perusahaan. 
3)      Kelangsungan usaha tidak tentu. 
4)      Kekuasaan dan pengawasannya lebih kompleks .
5)      Sulit untuk menarik kembali modal yang sudah ditanamkan. 






BAB III
PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

A.    Penyajian Data
1.    Sejarah Perusahaan
CV. Mayor Jaya Properti didirikan pada tahun 2011 dengan kantor pusat di Kutuh Nusa Dua-Bali  dengan hanya memiliki  10 orang karyawan. 3 orang karyawan bagian kantor dan 7 orang karyawan bagian lapangan pada saat itu. Seiring dengan berjalanan waktu CV. Mayor Jaya Properti kini tumbuh menjadi sebuah perusahaan jasa yang cukup diperhitungkan.
CV. Mayor Jaya Properti didirikan oleh Maroyari Putrawan dengan ijin usaha No 668/22-07/PK/2013 yang bertujuan membantu masyarakat yang saat itu sedang membutuhkan jasa dibidang property. Dengan melihat adanya peluang yang sangat besar dalam permintaan property dan didukung oleh pengalaman itulah yang membuat owner berinisiatif  mendirikan perusahaan jasa untuk pertamakalinya dengan jumlah karyawan yang masih terbatas dan kemampuan yang masih dalam tahap belajar. Seiring dengan berjalanya waktu, permintaan akan pemenuhan tempat tinggal atau property lainnya yang semakin tinggi, owner berfikir untuk lebih mengembangkan usahanya.
Sebagai perusahaan property agen, developer dan kontraktor yang berkembang saat ini CV. Mayor Jaya Properti melayani customer dengan setulus hati serta memberikan pelayanan yang lebih baik. CV. Mayor Jaya Properti mempunyai daftar stock rumah, villa dan tanah yang strategis, sehingga dapat membantu masyarakat maupun kalangan profesional mendapatkan property yang di inginkan.
2.    Struktur  Organisasi dan Pembagian Tugas
a.    Struktur Organisasi
Untuk mendukung kelancaran dalam kegiatan penjualan CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali dapat terwujud maka perlu adanya struktur organisasi yang menggambarkan tanggungjawab masing- masing bagian serta hubungan antara satu bagian serta hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali dapat dilihat pada bagan III.I

Bagan III.I
Struktur Organisasi pada CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali
 






                                                                                                                                                                                





Sumber : CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali
 
Text Box: 28
  



b.    Pembagian Tugas
Dari bagan III.I tentang struktur organisasi CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali, dapat diuraikan sebagai berikut :
1)   Owner dan Direktur
Owner adalah pemilik perusahaan yang bertanggungjawab atas perusahaan secara keseluruhan. Adapun tugas-tugasnya adalah sebagai berikut :
a)        Menetapkan kebijakan operasional perusahaan.
b)        Pengkoordinasian dan pengendalian perusahaan.
c)        Menyelenggarakan rapat kerja dan memimpinnya.
d)       Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan.
e)        Menyetujui anggaran tahunan perusahaan dan Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.
2)    Staff Marketing
Staff Marketing bertanggungjawab kepada Direktur. Adapun tugas-tugasnya adalah :
a)        Membuat laporan penjualan yang diserahkan kepada Direktur atau pemilik perusahaan.
b)        Menerima dan melayani konsultasi dari pelanggan.
c)        Membantu client bagaimana mengkomunikasikan produknya agar coustomer tertarik dan membeli villa.


3)   Accounting Staff
Accounting Staff bertanggunjawab kepada Direktur. Adapun tugas-tugasnya adalah :
a)        Melaksanakan supervise accounting perusahaan.
b)        Bertanggung jawab atas kelancaran kerja dalam hal ini pengaturan, pengawasan serta pengontrolan kerja yang dilakukan oleh personel dibagian accounting.
c)        Membuat dan menganalisis semua laporan keuangan peusahaan.
d)       Membuat laporan bulanan kepada direktur tentang jalannya keuangan perusahaan.
4)   Supervisor
Supervisor bertanggungjawab kepada Direktur. Adapun tugas-tugasnya sebagai berikut :
a)        Memastikan semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik.
b)        Menyampaikan kebijakan yang disampaikan oleh jabatan diatasnya kepada seluruh bawahan dan grupnya.
c)        Melaksanakan tugas, proyek dan pekerjaan secara langsung.
d)       Menegakkan aturan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
5)   Bagian Perencanaan dan pengendalian
Bagian perencanaan dan pengendalian didalam managemen proyek bertanggungjawab kepada supervisor. Adapun tugas-tugasnya adalah sebagai berikut :
a)        Merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan, dan megendalikan pelaksanaan tugas perencanaan program kerja.
b)        Mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
c)        Memberikan petunjuk dan bimbingan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas serta melakukan pengawasan yang melekat pada bawahan.
d)       Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan laporan kepada atasan untuk pertimbangan dalam upaya peningkatan karir karyawan.
6)   Bagian Operasional Arsitektur
Bagian Operasional Arsitektur bertanggung jawab kepada Direktur. Adapun tugas-tuganya sebagai berikut :
a)        Mengawasi pelaksanaan dilapangan atau proyek sesuai dengan yang diinginkan.
b)         Memiliki hak mengontrol pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor.
c)        Bila terjadi penyimpangan dilapangan arsitek berhak menghentikan, memerintahkan perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang disepakati.
d)       Melakukan study kelayakan bangunan, mendesain bangunan, dan struktur bangunan.

3.    Bidang Usaha Perusahaan dan Aktifitas di Bidang Usaha
Adapun bidang usaha yang dijalankan oleh CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali adalah jasa jual beli villa dan pengembangan villa dengan consultan dengan aktifitas mengelola villa dan membangun villa dengan didukung dengan fasilitas yang memadai seperti perangkat teknologi komputerisasi pemasaran melalui website dan melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam pembangunan villa.
4.    Laporan On the Job Training
Penulis melakukan kegiatan On the Job Training  ini mulai dari tanggal 1 mei 2015 sampai dengan 31 juni 2015 di CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali. Adapun kegiatan-kegiatan yang penulis laksanakan selama On the Jon Training adalah sebagai berikut :
a.     Bulan Mei
1)      Minggu Ke I
a)      Mengenal system kerja perusahaan.
b)      Mempelajari konsep pembukuan.
c)      Mempelajari cara mengiklankan ke beberapa situs.
2)      Minggu Ke II
a)      Membuat pembukuan laporan keuangan bulan januari 2014
b)      Membuat spesifikasi villa yang akan di iklankan.
c)      Mencatat bukti transaksi kedalam jurnal umum.


3)      Minggu Ke III
a)      Mengiklankan villa, tanah dan rumah.
b)      Menerima sebagian modal proyek dari pemilik.
c)      Mencatat bukti transaksi pembelian bahan bangunan.
4)      Minggu Ke IV
a)      Memback up email masuk.
b)      Mengiklankan villa, tanah dan rumah.
c)      Membuat pembukuan laporan keuangan bulan mei 2015.
b.    Bulan juni
1)      Minggu Ke I
a)      Mengirimkan laporan keuangan bulan mei ke pemilik melalui email.
b)      Mengiklankan villa, tanah dan rumah.
c)      Menerima sebagian modal proyek dari pemilik.
2)      Minggu Ke II
a)      Mencatat bukti transaksi pembelian bahan bangunan.
b)      Menerima sebagian modal dari pembeli villa.
c)      Memback up email masuk.
3)      Minggu Ke III
a)      Mengiklankan villa, tanah dan rumah.
b)      Mencatat bukti transaksi pembelian bahan bangunan.
c)      Mendapat arahan dan bimbingan dari pemilik perusahaan.

4)      Minggu Ke IV
a.       Mengiklankan villa, rumah dan tanah.
b.      Membuat pembukuan laporan keuangan bulan juni 2015.
c.       Perpisahan dengan karyawan kantor.

B.     Pembahasan
Kegiatan penjualan merupakan cara untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian (penyerahan) barang atau jasa yang ditawarkan berdasarkan harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dalam kegiatan tersebut. Pada CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali penjualan seperti villa dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan strategi penjualan yang disusun. Dalam laporan ini penulis membatasi pembahasan hanya pada strategi penjualan villa saja. Adapun strategi penjualan villa yang diterapkan di CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali mengacu pada kualitas produk, pelayanan yang baik pada saat proses penjualan, dan promosi, yaitu sebagai berikut :
1.    Kualitas Produk
Kualitas produk mempunyai arti sangat penting bagi perusahaan. Sebab, di samping sebagai dasar menentukan kebijakan penjualan juga merupakan gambaran perusahaan di mata konsumen. Jika  kualitas produk yang ditawarkan dapat memuaskan keinginan konsumen merupakan gambaran keberhasilan dari suatu perusahaan, demikian pula sebaliknya.
CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali memberikan kualitas produk jasa di sini tidak hanya terbatas konsep villa dari kami, tetapi juga konsep yang diinginkan oleh konsumen. Dalam pembangunan villa ini CV. Mayor Jaya Properti Nusa-Dua Bali berkreativitas dalam menciptakan keunikan villa yang lebih menarik, nyaman, sejuk serta mewah dan elite dan berusaha mewujudkan harapan customer sehingga lebih diminati. Keunggulan dari villa di CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua-Bali adalah :
a.       Desain Arsitektur Villa Yang Mewah Dengan Sedikit Tatanan Budaya Bali
Konsep desain arsitektur bangunan villa didasarkan kepada konsep mewah dan elegan dengan sedikit adanya tatanan budaya bali dan akan menciptakan suasana keindahan yang sesuai dengan karakteristik budaya bali. Dengan konsep ini maka nilai arsitektur akan memiliki nuansa mewah namun tetap sesuai dengan lingkungan tempat villa tersebut didirikan. Sehingga akan menghasilkan bangunan villa yang menarik.
b.      Layout Bangunan Villa Disesuaikan Dengan Kondisi Lokasi
Layout yang didesain secara langsung di lokasi akan memberikan keunikan tawaran. Dengan konsep seperti ini diharapkan akan menciptakan diferensiasi produk sehingga tawaran yang dihasilkan akan memiliki keunggulan bersaing di pasar.


2.    Price (Harga)
Keputusan harga jual mempunyai implikasi yang cukup luas bagi perusahaan. Harga yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kemungkinan menurunnya daya saing. Sebaliknya harga rendah dapat menyebabkan kerugian, khususnya bila harga bahan baku bangunan meningkat.  Hal ini terutama akan menjadi masalah bagi perusahaan yang baru berdiri.
Sebagai perusahaan yang terhitung baru 3 tahun berdiri, CV. Mayor Jaya Poperty Nusa Dua-Bali menetapkan harga jual untuk produk-produk yang akan dijual  dengan memperhitungkan dan menyeimbangkan  biaya-biaya pengeluaran. Dengan kebijakan harga yang seimbang tersebut diharapkan pembeli akan peka terhadap harga, meningkatkan penjualan dan akan mendesak pesaing.
Harga jual villa sangat tergantung dengan kondisi, lokasi, spesifikasi, dan lingkungan sekitar villa tersebut. Kondisi dan lokasi villa disini dalam arti villa masih dalam keadaan baru dibangun atau sudah pernah dihuni, sedangkan lokasi adalah letak villa yang berlokasi strategis, berada di tempat-tempat wisata seperti pegunungan, pantai dan lain sebagainya.
3.    Pelayanan Yang Baik Pada Proses Penjualan
Pelayanan adalah suatu tindakan dalam memenuhi harapan atau kebutuhan orang lain. Dimana dalam proses penjualan, pelayanan yang baik sangat dibutuhkan guna untuk mencapai kepuasan dan menarik minat customer terhadap produk yang ditawarkan. Kepuasan customer adalah respon customer terhadap pelayanan yang diterima dari perusahaan apakah sesuai atau tidak dengan harapan dan kebutuhan mereka. Jika kepuasan customer terpenuhi, maka kemungkinan besar customer akan tetap berbisnis dengan perusahaan ini.
4.    Melakukan Promosi
Sebagai besar konsep promosi, dan penjualan yang dilakukan baik secara off line maupun on line. Kegiatan promosi tentu akan lebih berhasil juka apa telah diprogram dikomunikasikan dengan baik. CV. Mayor Jaya Property Nusa Dua-Bali mengkomunikasikan program kerja perusahaan kepada customer  dilakukan dengan beberapa variable, yaitu :
a.       Periklanan, dengan presentasi dan promosi pribadi maupun non pribadi tentang produk yang dilakukan melalui website www. mjbaliproperty.com, www.rumah123.com, dan beberapa media periklanan yang lainnya.
b.      Personal selling, dengan cara presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli yang ditujukan untuk menciptakan penjualan dan dilakukan oleh staff marketing maupun karyawan yang lain.
c.       Publisitas, dengan cara mendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu produk menggunakan berita komersial di dalam media massa yang berupa website www.rumah123.com dengan biaya sebesar Rp.500.000 untuk masa 1 bulan masa berlangganan.

d.      Promosi penjualan, melalui kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas yang pendorong pembelian serta memberikan pelayanan yang menguntungkan bagi konsumen dengan cara memberikan penawaran harga yang bersaing serta penawaran yang menarik lainnya dalam penjualan villa. 


BAB IV
PENUTUP

A.    Simpulan
Berdasarkan informasi serta penjabaran dalam laporan tentang strategi penjualan villa yang diterapkan di CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua, dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut :
1.      CV.  Mayor Jaya Properti Nusa Dua merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa, developer, kontraktor, dan agen property dengan kegiatan menjual dan memasarkan villa.
2.      Penjualan merupakan suatu kegiatan dan cara untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian dengan tujuan meningkatkan volume penjualan, mendapatkan laba, dan menunjang pertumbuhan perusahaan dengan  memperhatikan kepuasan customer tetap terpenuhi seperti kualitas produk, harga, pelayanan yang baik pada proses penjualan serta promosi.
3.      Kegiatan penjualan villa pada CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
4.      Memberikan penawaran harga serta memperhatikan kebutuhan para customer dengan cara memberikan  bonus fasilitas  seperti kitchen set, landscape, dan sebagainya dengan syarat-syarat yang berlaku pada saat melakukan  transaksi.


B.     Saran
Adapun saran yang bisa penulis berikan dalam laporan ini sebagai berikut :
1.      Untuk mencapai target yang diinginkan, penentuan dan pemilihan strategi penjualan sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan  besar dan posisi perusahaan dalam pasar.
2.      Strategi penjualan yang dibuat sebaiknya mempertimbangkan situasi dan kondisi pasar sehingga perusahaan dapat menentukan calon customer dan harga property yang bersaing.
3.      Kualitas villa yang ditawarkan harus bisa sesuai dengan keinginan customer sehingga dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi customer dan perusahaan mengingat kualitas villa yang menjadi andalan serta daya tarik bagi calon pembeli.
4.      Kepada seluruh staff dan karyawan CV. Mayor Jaya Properti Nusa Dua agar lebih meningkatkan kerja sama supaya tercipta suasana kerja yang nyaman dan kondusif demi kepentingan bersama.







 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UAS PRATIKUM PEMROGRAMAN

PUTRI MEILUKI NIM: 16101953 PRODI : TI- KAB 1. MEMBUAT PROGRAM KASIR CAFE SUKAZUKA 2.MENDESAIN FORM SESUAI YANG DI INGINKAN SEPERTI GAM...